Kita begitu
rindu,pada semesta yang dulu. Ketika di sekeliling kita adalah pepohohonan, Dengan
Ilalang yang merambat liar. Dipenuhi suara
alam yang di cipta serangga.
Sekarang mereka
lebih memilih. memoles mata Dengan pemandangan. gedung-gedung angkuh yang tumbuh
menjulang tinggi menumbangkan akar pepohonan. juga mall-mall yang dibangun
seolah berlomba untuk lahir. Ruko-ruko tumbuh liar, menelan ilalang yang kerap
mencari celah untuk tumbuh di tengah peradaban.
ini adalah
kata-kata. Yang kusimpan sejenak sebelum kita pulang. Dari bukit yang kita reka di atas balkon malam itu. Tempat kita menceritakan banyak hal. meletakkan balok
demi balok di langit-langit terjauh mimpi kita.Kau dan aku menatap langit mendung, yang Menyembunyikan wajah pucat
rembulan.
Mungkin ini
seperti pelepasan hasrat. Dipuncak titik penat.Kau dan aku merebah di bawah
langit. Bukan langit-langit kamar seperti kemarin. Membentang mimpi.
" menataplah keatas agar kau jadi pemberani!" katamu

0 komentar:
Posting Komentar