Sekarang mereka
lebih memilih. memoles mata Dengan pemandangan. gedung-gedung angkuh yang tumbuh
menjulang tinggi menumbangkan akar pepohonan. juga mall-mall yang dibangun
seolah berlomba untuk lahir. Ruko-ruko tumbuh liar, menelan ilalang yang kerap
mencari celah untuk tumbuh di tengah peradaban.
ini adalah
kata-kata. Yang kusimpan sejenak sebelum kita pulang. Dari bukit yang kita reka di atas balkon malam itu. Tempat kita menceritakan banyak hal. meletakkan balok
demi balok di langit-langit terjauh mimpi kita.Kau dan aku menatap langit mendung, yang Menyembunyikan wajah pucat
rembulan.
Mungkin ini
seperti pelepasan hasrat. Dipuncak titik penat.Kau dan aku merebah di bawah
langit. Bukan langit-langit kamar seperti kemarin. Membentang mimpi.
" menataplah keatas agar kau jadi pemberani!" katamu
0 komentar:
Posting Komentar