Sabtu, 22 Juni 2013

MINOR



Kuceritakan pada kalian. Tentang sebuah ruang kecil baru disini. Ruangnya cantik. Kecil memang. Tapi tak membuat sumpek. Saya yakin jika kalian ikut masuk. Duduk bersama kami didalamnya, tetap tak akan sesak, sebanyak apapun orang didalamnya, tetap tak akan membuat kalian duduk menekuk lutut, kalian bebas berselonjor, berlarian, terbangpun bisa,  Apasih yang tidak mungkin diruang ini. Ruangnya saja yang kecil. Dalamnya cukup luas untuk sekedar menampung banyaknya jumlah kalian. Menampung asa pun juga rasa 

Ruangnya lahir tepat didekat ruang kecil insominasi, lebih tepat lagi didepannya. Yang kami putuskan untuk memberinya nama minor. Mereka mungkin menyebutnya gagah, mungkin. Tapi Saya menyebutnya cantik. Dia adalah anak dari imajinasi yang dihamili oleh semangat. Dia akan tumbuh besar, liar dan tak terkendali. Seperti semangat kami, seperti iamajinasi kami.

Kemarin, Minor punya 3 ayah. Seorang ibu.. Jika ayah ibu minor berkumpul, isi pasar berkurang, tembok kota kotor, polisi, politisi, kapitalisme semua dapat bonus makian, semua tempat ingin didatangi, semuanya ingin dilakukan, menikam badai menebas halilintar.

Sudah dua kali kami bertemu minor. Setelah pertemuan pertama saat kelahirannya. Sejauh ini, dia sehat, lucu. Katanya, dia ingin punya ayah dan ibu yang lebih banyak lagi, dia egois, haha. Disini kami bebas berargumen, tertawa, mengekspresikan apa saja. Rencananya dia akan beradik. Tentu masing masing punya inisiatif untuk bertanggung jawab atas kelahiran adik-adiknya nanti. Yang pasti, sepekan lagi kami akan mengajak minor berjalan-jalan. Melihat bukit indah moncongloe, tempat ia dibentuk. Ketika semangat menghamili imajinasi hingga ia terlahir didepan ruang kecil insominasi yang disambut oleh tawa keras dan coretan-coretan kotor disepanjang tembok kota pada malamnya.

Panjang umur Minor, dank kau tentunya, insominasi!

0 komentar:

Posting Komentar